Majelis Syuro PKS Arahkan Kader tidak Dukung Foke


Ada tiga opsi pilihan bagi kader PKS dalam pertarungan menuju DKI-1.

Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dikabarkan sudah memberikan arahan kepada para kader dalam putaran kedua pemilu kada DKI Jakarta.

Menurut sumber internal, Hilmi Aminuddin Muroqib Aam, Pemimpin Tertinggi Ikhwanul Muslimin di Indonesia/Ketua Majelis Syuro PKS, menyatakan putaran kedua nanti para kader PKS di Jakarta diarahkan pada tiga pilihan.




Memberikan dukungan ke oposisi, tidak mendukung sama sekali, atau abstain.
Seperti diketahui, PKS mengusung pasangan Hidayat Nur Wahid-Didik J Rachbini dalam pemilu kada DKI Jakarta 11 Juli lalu.

Namun, raihan suara pasangan calon gubernur/wakil gubernur DKI ini jauh dari prediksi PKS maupun para simpatisan Didik Rachbini. Pasangan ini hanya meraup 11%. Sangat jauh dari suara yang mendukung Adang Daradjatun-Dani Anwar pada pemilu kada tahun 2007 yang mencapai 40% lebih.

Saat dimintai konfirmasi, Yusuf Supendi, salah satu pendiri Partai Keadilan (embrio PKS), memahami langkah oposisi atau abstain tersebut.

"Memang sangat dilematis menyikapi pertimbangan ideologis, kondisi psikologis kader yang komitmen dengan norma-norma Islam, rasionalitas, dan pragmatisme." jelas Supendi di Jakarta, Selasa (17/7).

Menurutnya, sikap oposisi, atau abstain sedikit banyak akan mengobati dan memperbaiki citra dan kepercayaan khalayak ramai, terutama pascaremuknya suara Hidayat~Didik pada pemilu kada DKI putaran pertama.

"Jika mendukung salah satu dari dua pasangan Foke-Nara atau Jokowi-Ahok, tanggapan negatif terhadap elite PKS akan menjadi-jadi," papar mantan anggota Majelis Syuro dan Dewan Syariah PKS itu.

Pasalnya, urai dia, dengan sikap elite PKS seperti itu terkesan ada sesuatu yang parat dengan politik dagang sapi dan tarik ulur, atau dikonotasikan koalisi transaksional.

Yusuf mengingatkan jika koalisi ini terjadi bakal berakibat ketidakpercayaan publik pun kian meluas, lantas memengaruhi PKS dalam pesta demokrasi tahun 2014.

"Tambah derasnya publik meninggalkan PKS disebabkan publik kian hari kian cerdas dan pintar dalam menentukan sikap dan pilihannya," ujarnya.

Sebelumnya, Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq mengaku telah bertemu dengan calon petahana gubernur DKI Fauzi Bowo seusai pencoblosan 11 Juli. Luthfi membantah pertemuan itu sebagai bentuk dukungan kepada Fauzi Bowo.

Menurutnya, sikap dari Majelis Syuro menyerahkan sepenuhnya dukungan suara dalam putaran kedua pemilu kada DKI Jakarta kepada pengurus DPP dan DPW.

BERITASATU







BERITA LAINNYA:




Masukkan Email Anda Disini untuk dapatkan BERITA terbaru :

Delivered by FeedBurner




Share/Bookmark
41772-07
 
tv1one tv1one-Online.
Simplicity Edited by Ipiet's Template