Istana Beli Pesawat Kepresidenan Seharga Rp 500 miliar




Pengamat penerbangan, Dudi Sudibyo, menilai pesawat kepresidenan Boeing Business Jet 2 (BBJ2) tidak efektif untuk kunjungan di dalam negeri. Pesawat seharga US$ 58 juta (Rp 500 miliar) ini berbadan besar sehingga perlu landasan panjang. "Sementara itu, landasan di dalam negeri rata-rata pendek," ujarnya kemarin.

Menurut Dudi, BBJ2 hanya cocok untuk kunjungan kenegaraan yang menuntut mobilitas tinggi. "Pesawat ini biasa digunakan para pebisnis di negara-negara maju yang butuh kecepatan waktu tempuh dari satu negara ke negara lain."




Sebelumnya diberitakan bahwa pemerintah berencana membeli BBJ2 dari Boeing Commercial Airplanes dan General Electric, Amerika Serikat. Anggaran pembelian pesawat sudah disepakati Dewan Perwakilan Rakyat. Rencananya, pesawat ini mulai dirakit tahun depan dan selesai pada 2013.

Dudi juga menyoroti efektivitas kegiatan presiden dalam menggunakan pesawat. Jika dalam setahun jumlah penerbangan presiden dengan pesawat minim, pembelian ini menjadi percuma. "Sebab, biaya perawatan mesin pesawat BBJ2 tidak murah," ujarnya.

Dia menyarankan agar pemerintah menggunakan pesawat kecil baling-baling jenis CN-235 buatan PT Dirgantara Indonesia untuk kunjungan domestik. "Pesawat ini cocok untuk kunjungan ke pulau-pulau," ujarnya. Tapi, kata dia, "Kembali kepada pemerintah, banyak mana kunjungan ke negara lain atau ke daerah-daerah?"

Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi menyatakan pembelian pesawat kepresidenan akan menghemat anggaran Rp 114,2 miliar setahun. Penghematan ini didapat jika dibandingkan dengan menyewa pesawat dari Garuda Indonesia.





Sudi membandingkan anggaran sewa pesawat dan harga pesawat baru. Selama lima tahun (2005-2009), anggaran mencarter US$ 91,9 juta atau Rp 919,6 miliar dan terealisasi Rp 813,7 miliar. Biaya sewa selama lima tahun ini, kata dia, sudah cukup untuk membeli pesawat US$ 85,4 juta.

BBJ2 merupakan salah satu pesawat yang juga dioperasikan PT Garuda Indonesia Tbk untuk tujuan komersial. Beda pesawat BBJ2 untuk komersial dan bisnis (private jet), kata Dudi, hanya pada desain dalam pesawat. Boeing yang digunakan untuk transportasi komersial didesain mengangkut sekitar 200 orang. Harganya sekitar US$ 50 juta. Adapun untuk kepentingan bisnis, desain dalam pesawat diubah dengan berbagai kelengkapan dan mewah. Kapasitas angkut juga terbatas hanya untuk 30-70 orang. "Harganya disesuaikan dengan pesanan," katanya.

Tempointeraktif

Kelompok 78 Kukuh Calonkan George-Arifin
Nazaruddin Ancam Lawan-lawannya Lewat Nazaruddin78.blogspot.com
Proses Pencalonan Ketua Umum PSSI Tak Akan Diulang
Andi Mallarangeng Mengaku Tidak Tahu Adanya Dana Talangan
Gaji Rp 200 Juta, Miranda Sebut Tak Cukup Suap DPR
Terkait 'SMS Nazaruddin' Polisi Sedot Data Ponsel Indra Pilliang
Kutipan Perbincangan Nazaruddin-Bhatoegana
Politik 'SMS Nazaruddin,' Ujian Baru Demokrat
FIFA Beri Peluang KN Gelar Kongres Lagi 30 Juni 2011
Nazaruddin ke Singapura: Berobat Atau Kabur?
Koleksi Gol Messi Samai Rekor Legenda MU, Ruud van Nistelrooy
Barcelona Juara Liga Champions 2010-11
Lima Bintang yang Pernah Main di MU dan Barcelona
Juara Liga Champions Diperkirakan Raup Rp 1,55 Triliun
Barcelona VS Manchester United, Final Terbesar dan Terheboh
Soal Nazaruddin, Mahfud Tak Ambil Pusing
Nazaruddin Dicopot dari Bendahara Umum Demokrat
Tak Terima, Nazaruddin Akan Buka-bukaan
Muhammad Nazaruddin Lengser, Akan Ada Politik "Buka Kartu"
Agum Siap Sampaikan Aspirasi APSI
PSSI Kisruh, Pemain Muda Korbannya
Kongres Kisruh, Mantan Pemain Timnas Sedih
Chelsea Pecat Ancelotti
Ronaldo: 40 Golku adalah Buah Kerja Teman-teman
Ronaldo: "El Pichichi" Milik Semua
Ronaldo Bakal Pecahkan Rekor Pemain Tersubur La Liga
Ronaldo Senang Madrid Cetak 102 Gol
"Setan" Pun Tak Bisa Hentikan Messi
Van der Sar Tak Mau seperti Van Bronckhorst-Zidane
Lawan MU Seolah Jadi Laga Terakhir Messi


Masukkan Email Anda Disini untuk dapatkan BERITA terbaru :

Delivered by FeedBurner


Share/Bookmark
41772-07
 
tv1one tv1one-Online.
Simplicity Edited by Ipiet's Template