Kunci Jawaban Tes Ujian Seleksi Nasional Mahasiswa Perguruan Tinggi Negeri Bodong Dijual Eceran


Sebanyak 12 peserta Ujian Seleksi Nasional Mahasiswa Perguruan Tinggi Negeri di Makassar, yang tertangkap membawa kunci jawaban, Rabu, 1 Juni 2011, tidak ditahan. Polisi menganggap mereka sebagai korban penyebaran kunci jawaban palsu.

"Mereka tidak ditahan karena statusnya sebagai korban. Kami akan selidiki pelaku penyebar kunci jawaban atas petunjuk keterangan para korban," kata Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Kepolisian Resor Kota Besar Makassar Ajun Komisaris Besar Himawan Sugeha

Para peserta tes itu adalah AZA, MAA, Fa, Di, As, RRP, HL, Zu, Ha, Ar, SK, Ai, dan Ma. "Mereka diperiksa untuk menanyakan dari mana kunci jawaban itu didapatkan," kata Himawan. Polisi akan mengembangkan hasil pemeriksaan tersebut untuk mencari pelaku penyebar kunci jawaban.

RRP mengatakan, ia ditawari kunci jawaban oleh seseorang yang tidak dikenalnya di sebuah foto kopi di Tamalanrea, Makassar, Rabu pagi jam 07.00. "Saya diperlihatkan soal SNMPTN pada hari pertama dan hari kedua, lengkap dengan jawabannya. Saya kaget soal hari pertama itu sama persis dengan soal yang dipegang orang itu," katanya.

Pria berambut gondrong itu menawarkan kunci jawaban seharga Rp 500 ribu. Karena RRP hanya memiliki Rp 50 ribu, ia diberi jawaban 15 soal.

Ha juga mengaku tidak mengenal orang yang menawarkan kunci jawaban. Pria itu menawarkan 15 jawaban seharga Rp 50 ribu, separuh soal Rp 200 ribu, dan seluruh soal Rp 500 ribu.

Dari 12 peserta yang diperiksa polisi, kata salah seorang anggota reserse yang menolak menyebutkan namanya, satu orang bernama Ma diduga joki, karena ia tercatat sebagai mahasiswa kedokteran di salah satu perguruan tinggi. "Modusnya, dia mendaftar sebagai mahasiswa baru, lalu ikut ujian," kata anggota tersebut.

Kunci jawaban yang disita polisi bermacam, ada yang difoto kopi, dicatat di kartu tes, dan dikirim melalui pesan pendek.

Orang tua RRP, Nurdin, mengaku kaget ketika dihubungi anaknya yang sudah berada di kantor polisi. "Saya minta joki ini diberantas, sebab merugikan. Saya sangat berharap anak saya bisa lulus kuliah di perguruan tinggi negeri," ucapnya.

Dia menegaskan, pengawasan ujian ini harus diperketat lagi, sebab hampir setiap tahun kasus joki dan kebocoran soal selalu terjadi.
http://www.tempointeraktif.com/hg/pendidikan/2011/06/01/brk,20110601-338172,id.html

Kelompok 78 Kukuh Calonkan George-Arifin
Nazaruddin Ancam Lawan-lawannya Lewat Nazaruddin78.blogspot.com
Proses Pencalonan Ketua Umum PSSI Tak Akan Diulang
Andi Mallarangeng Mengaku Tidak Tahu Adanya Dana Talangan
Gaji Rp 200 Juta, Miranda Sebut Tak Cukup Suap DPR
Terkait 'SMS Nazaruddin' Polisi Sedot Data Ponsel Indra Pilliang
Kutipan Perbincangan Nazaruddin-Bhatoegana
Politik 'SMS Nazaruddin,' Ujian Baru Demokrat
FIFA Beri Peluang KN Gelar Kongres Lagi 30 Juni 2011
Nazaruddin ke Singapura: Berobat Atau Kabur?
Koleksi Gol Messi Samai Rekor Legenda MU, Ruud van Nistelrooy
Barcelona Juara Liga Champions 2010-11
Lima Bintang yang Pernah Main di MU dan Barcelona
Juara Liga Champions Diperkirakan Raup Rp 1,55 Triliun
Barcelona VS Manchester United, Final Terbesar dan Terheboh
Soal Nazaruddin, Mahfud Tak Ambil Pusing
Nazaruddin Dicopot dari Bendahara Umum Demokrat
Tak Terima, Nazaruddin Akan Buka-bukaan
Muhammad Nazaruddin Lengser, Akan Ada Politik "Buka Kartu"
Agum Siap Sampaikan Aspirasi APSI
PSSI Kisruh, Pemain Muda Korbannya
Kongres Kisruh, Mantan Pemain Timnas Sedih
Chelsea Pecat Ancelotti
Ronaldo: 40 Golku adalah Buah Kerja Teman-teman
Ronaldo: "El Pichichi" Milik Semua
Ronaldo Bakal Pecahkan Rekor Pemain Tersubur La Liga
Ronaldo Senang Madrid Cetak 102 Gol
"Setan" Pun Tak Bisa Hentikan Messi
Van der Sar Tak Mau seperti Van Bronckhorst-Zidane
Lawan MU Seolah Jadi Laga Terakhir Messi


Masukkan Email Anda Disini untuk dapatkan BERITA terbaru :

Delivered by FeedBurner


Share/Bookmark
41772-07
 
tv1one tv1one-Online.
Simplicity Edited by Ipiet's Template