Mahasiswa RI di Rusia 132 Orang, Malaysia 3.000 Orang


Rusia merupakan negara terluas di dunia dan memiliki sejarah peradaban yang menakjubkan. Banyak juga perguruan tinggi yang bagus di negeri berjuluk 'Beruang Merah' ini. Tapi, mengapa hanya sedikit para pelajar Indonesia yang mau belajar di negara ini?

"Mahasiswa Indonesia yang belajar di Rusia hanya 132 orang. Padahal, pelajar Malaysia yang belajar di sini sekitar 3.000 orang," kata Dubes RI untuk Rusia dan Belarusia, Djauhari Oratmangun, saat berbincang-bincang di Moskow, Kamis (6/7/2012).



Seharusnya, pelajar Indonesia yang belajar di Rusia lebih banyak dibanding Malaysia. Sebab, populasi Indonesia jauh lebih banyak. Hal ini menjadi salah satu hal yang menjadi concern KBRI Moscow. Karena itu, KBRI akan melakukan beberapa hal untuk meningkatkan kerja sama antara Indonesia dan Rusia dalam bidang pendidikan.

Menurut Djauhari, sedikitnya pelajar mahasiswa Indonesia yang belajar di Rusia karena masih ada persepsi negatif terhadap bekas negara komunis ini. Padahal saat ini, negara Rusia, khususnya Moskow, sudah sangat berbeda dengan zaman pemerintahan Stalin dan Lenin. "Jadi persepsi negatif ini yang perlu kita ubah dulu," ujar dia.

Padahal, kata Djauhari, selama ini banyak program beasiswa belajar ke Rusia yang ditawarkan pemerintah Rusia maupun pihak lain. Tapi, kesempatan ini masih belum banyak dimanfaatkan oleh warga Indonesia. "Jumlah 132 mahasiswa yang belajar di Rusia saat ini, 99 persen-nya juga karena mendapat beasiswa," kata dia.

Memang, untuk mengubah persepsi negatif tentang Rusia bukan perkara mudah. Perlu ada upaya meyakinkan kepada publik yang terus menerus tentang kondisi Rusia saat ini. Apalagi banyak sekali hal yang bisa dipelajari di Rusia, termasuk soal kebudayaan maupun teknik-teknik terkait industri strategis.

Djauhari mengatakan, saat ini KBRI telah melakukan komunikasi dengan banyak pihak untuk meningkatkan kerja sama pendidikan. Salah satunya dengan program tukar menukar pelajar. Selain itu, KBRI juga melakukan penjajakan kerja sama dengan universitas-universitas Islam di Rusia, agar mahasiswa Indonesia bisa belajar di Rusia dan sebaliknya.

"Kerja sama dengan universitas Islam ini cukup penting. Sebab, Rusia ini memiliki warga muslim sekitar 24 juta orang dari total populasi 140 juta orang," kata Djauhari. Selain itu, Rusia juga memiliki sejarah panjang terkait masuknya Islam di negeri ini. "Selain bertemu dengan pimpinan universitas-universitas Islam, saya juga sudah bertemu para mufti di sini," sambung Djauhari.

Saat ini Rusia merupakan salah satu negara moderen dengan pertumbuhan ekonomi yang sangat baik. Kota Moskow sangat indah, dengan berbagai bangunan berarsitektur yang aduhai. Aktivitas bisnis juga luar biasa. Sudah banyak negara dari berbagai belahan dunia ini yang berinvestasi di Rusia, termasuk Korea Selatan, China, dan Jepang.

detiknews







BERITA LAINNYA:




Masukkan Email Anda Disini untuk dapatkan BERITA terbaru :

Delivered by FeedBurner




Share/Bookmark
41772-07
 
tv1one tv1one-Online.
Simplicity Edited by Ipiet's Template