Akankah Alex dan Hidayat jual suaranya?


Putaran pertama pemungutan suara Pilgub DKI sudah selesai dilakukan hari ini. Hasil perhitungan quick count, pasangan nomor urut 3 Jokowi-Ahok memimpin di urutan pertama menyalip calon incumbent Foke-Nachrowi.

Dari hasil perhitungan cepat beberapa lembaga survei, rata-rata perolehan suara Jokowi mencapai 42 persen lebih. Sedangkan Foke hanya sekitar 33 persen.

Jumlah suara keduanya dipastikan telah memangkas peluang pasangan lain seperti Hidayat-Didik dan Alex-Nono. Dua pasangan yang berasal dari partai besar itu hanya bisa bermain-main di persentase 4-11 persen dari total suara yang mencapai 6 juta lebih.



Mencuatnya suara Jokowi memang tak disangka-sangka. Mengingat dia bukan tokoh berpengaruh di DKI. Bahkan pasangan nomor urut tiga itu bisa maju setelah PDIP dengan Gerindra berkoalisi.

Hidayat yang diusung PKS dan jelas-jelas mendulang suara hingga 40 persen lebih pada Pilgub 2007 lalu, hanya bisa urut data dengan perolehan suara 11,5 persen. Sedangkan Alex, gubernur aktif Sumsel yang diusung Partai Golkar tak berbeda jauh nasibnya dengan Hidayat. Alex bersama Nono harus legowo menelan pil pahit dengan perolehan suara 4,71 persen. Padahal suara Golkar di DPRD juga cukup besar.

Hasil yang diperoleh dua pasangan ini memang di luar dugaan. Apalagi dua partai besar telah mengusung mereka. Tapi apa mau dikata, usaha mereka menarik perhatian warga DKI pun selesai sampai di putaran pertama.

Saking berduka dan tak percaya, Alex sampe menangis. Meski sedikit lebih tegar, Hidayat pun tak mampu menyembunyikan kekecewaannya.

Lalu, apakah dua cagub ini benar-benar menghentikan langkahnya meramaikan Pilgub DKI? Jika ya, artinya mereka memang tak rela menjual suaranya pada pasangan yang maju di putaran kedua Jokowi dan Foke. Namun jika pun berniat mengalihkan dukungan yang ada itu, kedua cagub ini belum memutuskan cagub mana yang pantas mendapatkan 15 persen suara warga DKI.

"Itu nanti akan dibahas lagi, yang jelas itu kewenangan DPP," kata Ketua DPP PKS, Nasir Jamil, kepada merdeka.com, Kamis (12/7).

Nasir belum bisa memastikan PKS akan melirik siapa untuk menampung suara yang telah didulang Hidayat-Didik. Namun, dia tak menampik jika PKS dan Fauzi Bowo memiliki kedekatan yang lebih intens.

"Kami tidak tahu apa pembicaraan Jokowi dengan HNW tadi pagi. Tetapi memang kami lebih punya kedekatan dengan Fauzi. Foke punya pengalaman birokrasi di Jakarta, tapi itu kami lihat nanti," jelasnya mengambang.

Hal yang sama juga disampaikan Timses Alex-Nono, Abu Sangaji. Usai menerima kekalahan telak itu, Alex memilih beristirahat terlebih dulu sebelum memikirkan akan diapakan sisa suara itu.

"Hasil itu kejutan di luar dugaan, apa yang sudah dibangun dan dikonsolidasikan hanya bisa mendapat 4 persen. Tapi akan kami apakan suara yang empat persen itu, kami belum bicara sampai ke sana. Kami berikan kesempatan mereka beristirahat," kata Abu.

Abu mengaku tim baik di DPD maupun DPP sudah melakukan yang terbaik untuk Alex-Nono. Tapi dengan adanya hasil ini, mereka harus berbesar hati menerima.

"Tentu ada kecewa tapi itu wajar. Yang penting kami sudah maksimal," tambahnya.

Sekadar diketahui, sebelum proses perhitungan suara dimulai, tiga cagub yaitu Jokowi, Alex dan Hidayat sempat menggelar pertemuan di HNW media center. Bisa jadi dalam pertemuan itu, para cagub sudah memikirkan strategi terbaik jika memang Pilgub berakhir 2 putaran. Meskipun saat dikonfirmasi ketiga mengaku pertemuan itu bukan untuk konsolidasi.

Jika mereka rela memberikan dukungannya, pasangan mana yang siap memborong suara sah dua pasangan itu?

merdeka.com







BERITA LAINNYA:




Masukkan Email Anda Disini untuk dapatkan BERITA terbaru :

Delivered by FeedBurner




Share/Bookmark
41772-07
 
tv1one tv1one-Online.
Simplicity Edited by Ipiet's Template