Janin Meninggal di Kandungan Tak Ditangani, RS Beralasan Miskomunikasi


Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) membantah menelantarkan seorang perempuan yang janinnya meninggal. Mereka beralasan ada miskomunikasi.

Humas RSUD Provinsi Sultra Masita menyatakan, pihaknya telah menangani pasien atas nama Lirqianti(23). Dokter yang memeriksa sudah memberi penanganan prioritas ke bagian radiologi.

"Setelah ada hasil USG, selanjutnya diteruskan ke bagian radiologi. Nah di bagian radiologi yang menghambat penanganan pasien. Ini hanya miskomunikasi antara ruangan perawatan dengan bagian radiologi," kata Masita kepada wartawan, Jumat (8/6/2012).



Menurut dia, pihak rumah sakit tidak bisa langsung menangani pasien sebelum ada hasil dari radiologi. Sebab jika ditangani tanpa ada hasil dari radiologi, dikhawatirkan akan berdampak buruk kepada pasien.

"Kondisi ibu hamil itu tidak apa-apa. Hanya karena belum ada hasil radiologi, maka kita belum bisa menangani. Jangan sampai ibunya malah meninggal," jelasnya.

Keterlambatan penanganan dari RSUD, tambah Masita, bukan karena pasien tersebut pemegang kartu miskin.

Lirqianti, warga Moramo, Kecamatan Moramo, Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, mengalami pendarahan dan sebelumnya ditangani Puskesmas Moramo. Pihak medis merujuk Lirqianti ke RS Permata Bunda Kendari. Janin usia 5 bulan yang dikandungnya dinyatakan meninggal. Dari RS tersebut, ia dirujuk ke RS Provinsi Sultra sejak Rabu (6/6/2012) lalu.

Suami Lirqianti, Abdul Rais akrhinya mengamuk karena merasa istrinya sama sekali tak ditangani. Ia membanting perabotan RS dan membawa istrnya keluar dari ruangan. Tapi lelaki berusia 27 tahun itu berhasil ditenangkan. Istrinya diminta kembali ke ruangan perawatan.

detikNews







BERITA LAINNYA:




Masukkan Email Anda Disini untuk dapatkan BERITA terbaru :

Delivered by FeedBurner




Share/Bookmark
41772-07
 
tv1one tv1one-Online.
Simplicity Edited by Ipiet's Template