Gara-gara kebanyakan berkomentar soal video porno mirip anggota dewan, anggota Komisi I DPR Roy Suryo mendapat teguran dari Badan Kehormatan (BK) DPR. Politikus Partai Demokrat ini ditegur karena pernyataannya dianggap menyudutkan BK.

"Kami ingatkan agar jaga tindakan dan pernyataan. BK tidak perlu dikomentari dengan suatu konotasi bahwa BK seolah-olah dapat diintervensi. Apalagi waktu yang bersangkutan interupsi di rapat paripurna (Selasa 5 Juni 2012), seolah-olah BK tidak tahu apa yang dikerjakan," kata Ketua BK DPR, M Prakosa, di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (7/6/2012).

Menurutnya, interupsi Roy di rapat paripurna tidak patut karena berusaha mengingatkan agar BK bekerja profesional. Apalagi saat video porno mirip anggota dewan ramai diberitakan pada April 2012, Roy berinisiatif mendatangi BK.

"Waktu kasus ini muncul dia datang ke BK mengingatkan agar BK bekerja profesional. Padahal dia sesama anggota dewan, tidak patut seperti itu. Kami ingatkan kami tegur yang bersangkutan karena waktu di paripurna dia bicara yang tidak patut," sambungnya.

Prakosa mencontohkan pernyataan Roy yang menyudutkan BK. Roy menyebut ada satu ahli IT yang melakukan kebohongan karena menyimpulkan video porno adalah rekayasa.

"Tidak perlu seperti itu, kami di BK tahu apa yang harus dilakukan dan diputuskan. Kita ingatkan itu, karena dia bilang BK harus bekerja profesional menangani kasus video. Padahal kami melakukan profesional sesuai tatib," sebut Prakosa.

Seperti diketahui interupsi Roy menegaskan bahwa pendapat seorang ahli yang diundang BK DPR terkait video porno mirip anggota DPR adalah tidak benar.

"BK sedang memeriksa satu kasus. Saya menghormati kesepakatan kita bahwa BK harus bertindak profesional. Tidak boleh Badan Kehormatan DPR menerima salah informasi dari pakar digital forensik yang mengatakan video itu rekayasa. Itu bohong besar," tegas Roy saat itu.

detikNews